Berawal dari kasus penjebolan mesin ATM BCA di Bali. Nasabah tiba-tiba kehilangan uang tanpa melakukan transaksi. Penjebolan ATM atau skimming sebenarnya sudah lama terjadi, tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Bank-Bank di seluruh dunia terus berusaha menanggulangi kejahatan seperti ini. Yang jelas sistem keamanan harus bisa melampaui kelihaian para kriminal.
Dengan adanya kejadian seperti ini, inilah saatnya otoritas mengurus sistemik itu. Ini disebut sistemik real, karena kalau bank saja tidak dipercaya masyarakat krisis akan berlanjut ke masalah krisis perbankan seperti yang ditakutkan sekarang ini.
Masalah kedua adalah dunia perbankan Indonesia harus memperkuat infrastrukturnya. Jika melihat banyaknya kejadian seperti pembobolan ATM, Yanuar menjelaskan perbankan Indonesia sebaiknya segera dilakukan audit sistem teknologi yang diterapkan seluruh perbankan. Kartu ATM yang ada saat ini masih belum cukup aman dari penggandaan kode rahasia.
Jumat, 19 Februari 2010
Security Banking dan Solusinya
Posted by Unknown on Jumat, Februari 19, 2010
Sistemik
Infrastruktur
Mengingat sektor perbankan memiliki peranan strategis dalam dinamika pembangunan nasional. Sementara bisnis perbankan sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan masyarakat. Maka kasus pembobolan rekening Bank, apakah melalui ATM atau dengan cara lain harus diselesaikan secara tuntas oleh para pihak terkait.
Tidak sekedar mencari otak pelaku pembobolan, juga tidak sekedar mencari siapa yang salah. Tetapi, yang lebih penting adalah menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat pada Bank.
Solusi yang paling diharapkan tentu dari pihak Bank, yang harus berupaya meningkatkan pengamanan transaksi melalui ATM. Salah satunya seperti yang telah direncanakan Bank Indonesia, yaitu melengkapi kartu Chip pada ATM. Ditambah tentunya dengan lebih mempertimbangkan aspek keamanan saat akan membangun ATM di ruang publik – stasiun KA, terminal bus, airport, pasar yang harus didukung dengan adanya komitmen penguasa ruang publik untuk ikut mengamankannya.
Demi menjamin tetap adanya kepercayaan masyarakat kepada Bank, pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) diharapkan menjadi mediator antara Bank terkait dan Nasabah yang menjadi korban pembobolan. Tidak membiarkan nasabah direpotkan dengan urusan yang terkadang bertele-tele untuk mendapatkan penggantian, tetapi BI menengahi sebagai wujud tanggung jawab.
Ketika rekening nasabah dibobol, kemudian mengadu ke polisi, dibuatkan berita acara, serta mengajukan komplain kepada bank terkait, Bank Indonesia selaku otoritas penjamin simpanan segera menggantinya.
Terutama terhadap nasib nasabah dari kalangan orang asing, yang kelak berdampak pada citra wisata Indonesia. Bagaimana pun juga akurasi dan jaminan keamanan layanan perbankan menjadi salah satu atribut sektor pariwisata.
Dapat dibayangkan saat kita berada di negara asing sebagai wisata atau apapun namanya, kemudian dihadapkan pada kasus pembobolan rekening Bank. Kepanikan menjadi sesuatu yang pasti, sehingga permasalahan nasabah asing ini perlu menjadi prioritas penanganannya.
5 komentar:
Sekarang memang harus meningkatkan keamanan Bank, terutama untuk kartu ATM. saya sendiripun agak was-was kalau mau ambil uang di ATM. Semua masalah tak ada henti-hentinya, lihat saja nanti, jika masalah ini selesai, maka masalah lain muncul.
sistem di bank negara kita ini memang mesti di perbaiki...
termasuk keamanan,pelayanannya...
sistem keamanan d indonesia masih tahap pertumbuhan ,, sering terjadi di negara2 lain juga ,,
tips dari saya ,, teliti sebelum masuk ,, ^^
Bob ada award nii buat lw...
mampir iaa di cek + posting segera...
moga2 semakin aman yah, biar kita jadi tenang
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar
Artikel Terkait: